Masjid Islamic Center Samarinda. Kalimantan Timur
![]() |
Masjid Islamic Center Samarinda |
Masjid
Islamic Center Samarinda adalah masjid yang terletak di kelurahan Teluk Lerong
Ulu, Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Atau berjarak 2 kilometer dari Jembatan
Mahakam yang juga menjadi salah satu Ikon Kota Samarinda.
Masjid
ini memiliki luas bangunan utama 43.500 meter persegi. Untuk luas bangunan
penunjang adalah 7.115 meter persegi dan luas lantai basement 10.235 meter
persegi. Sementara lantai dasar masjid seluas 10.270 meter persegi dan lantai
utama seluas 8.185 meter persegi. Sedangkan luas lantai mezanin (balkon) adalah
5.290 meter persegi. Lokasi Masjid ini sebelumnya dulunya merupakan lahan bekas
areal penggergajian kayu milik PT. Inhutani I yang kemudian dihibahkan kepada
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.
KomplekMasjid Islamic Center ini diresmikan pertama kali oleh Presiden Susilo Bambang
Yudoyono (SBY) pada tanggal 16 Juni 2008. Dalam perkembangannya, masjid ICS
telah mampu memenuhi keinginan
masyarakat Samarinda untuk memiliki sebuah sarana tempat ibadah yang memadai
dan membanggakan bagi masyarakat Kalimantan khusus nya tetapi juga masyarakat
Indonesia pada umumnya.
Bangunan
masjid ICS memiliki 7 menara, dimana menara utama setinggi 99 meter yang
bermakna asmaul husna atau nama-nama Allah yang jumlahnya 99. Menara utama ini
terdiri atas bangunan 15 lantai, dan masing-masing lantai memiliki tinggi
rata-rata 6 meter. Sementara itu, anak tangga dari lantai dasar menuju lantai
utama masjid jumlahnya sebanyak 33 anak tangga. Jumlah ini sengaja disamakan
dengan sepertiga jumlah biji tasbih.
Selain
menara utama, bangunan ini juga memiliki 6 menara di bagian sisi masjid.
Masing-masing 4 di setiap sudut masjid setinggi 70 meter dan 2 menara di bagian
pintu gerbang setinggi 57 meter. Enam menara ini juga bermakna sebagai 6 rukun.

Interior dan material
finishing selasar penghubung terlihat sangat indah. dengan berlantai keramik
yang di border dengan granit dan berplafon yang terbuat dari kayu nyatoh lapis
cat melamik. Keindahan selasar kian memikat ketika dilihat pada malam hari
karena lampu-lampu lapis kuningan yang menempel pada dinding sisi dalam
selasar, memancarkan pendar warna kekuningan yang menghadirkan kesan romantis.
Interior
Mata anda akan di manjakan dengan gaya arsitektur tidak biasa pada umumnya sehingga memiliki daya tariknya tersendiri. Itu sebabnya keunikan bangunan masjid ini pun mampu mengundang decak kagum bagi siapapun yang melihatnya. Keindahan arsitekturnya tak hanya pada bagian luar, tetapi juga pada bagian dalam masjid.
Selain
itu, Masjid ini memiliki dekorasi marmer dan mosaik kaca. Pintu menuju ruang
multipurpose berupa kaca yang dihiasi motif bintang delapan. Simbol bintang
delapan sangat mendominasi hiasan masjid. Salah satunya motif mashrabiya atau
kisi-kisi yang terdapat di seluruh bagian masjid, semuanya berbentuk bintang
delapan. Ada juga di lantai, bahkan plafon. Selain simbol bintang delapan,
sejumlah kaligrafi juga menghiasi sisi dalam bangunan masjid.
Sedangkan
untuk area lobi lantai dasar terdapat bedug besar terbuat dari kulit sapi
dengan panjang 4 m dan diameter 180 cm. Kayunya terbuat dari kayu bengkirai
dari hutan Kalimantan dan terbuat dari satu kayu utuh. Batang kayu beduk yang
tidak bulat sempurna membuat tampilan beduk jadi sedikit berbeda dan terlihat
unik. Bedug besar ini sumbangan dari H. Suwarna mantan Gubernur Kaltim.
Di belakang bedug
ditempatkan maket model Masjid Islamic Center Samarinda dalam sebuah meja dari
kaca yang kerap menjadi salah satu perhatian utama para pengunjung masjid.
Lampu gantung dari bahan kuningan tergantung pada ketinggian plafon masjid,
memberi sentuhan klasik dalam balutan teknologi modern. Sedangkan rak Alquran
menempel pada pilar-pilar besar di dalam masjid.
Menara Asmaul Husna
Dengan
latar depan berupa tepian sungai Mahakam, masjid ICS memiliki menara dan kubah
besar yang berdiri tegak. Konon, untuk rancangan menara di ilhami menara masjid
Nabawi di Madinah Almukarromah, dan kubah utamanya di ilhami masjid Haghia
Sophia di Istanbul Turki (yang sekarang sudah menjadi museum).
Masjid
ICS memiliki menara utama setinggi 99 meter yang terdiri dari bangunan sebanyak
15 lantai, dengan masing-masing lantai setinggi rata-rata 6 meter. Angka 99
meter itu sendiri bermakna Asmaul Husna atau nama-nama Allah yang jumlahnya 99.
Yang menakjubkan, dinding luar menara dikelilingi lafadz Asmaul Husna yang
dilapis batu granit, dengan teknik pembuatan water jet.
Selain
tangga, menara utama dilengkapi lift berkapasitas 10 orang dewasa. Di lantai
paling atas menara, dinding ruangnya dilapisi kaca. Namun, udara di ruangan ini
tetap sejuk karena dilengkapi dengan AC. Dari tempat tertinggi inilah anda
dapat memandang indahnya kota Samarinda. Menyaksikan kapal-kapal tongkang yang
berlayar membawa muatan Batubara, serta kelak-kelok sungai Mahakam yang
menawan.
Fungsi Tiap Lantai Masjid
Fungsi
masing-masing lantai yang terdiri dari 3
bagian. Bagian pertama terletak di lantai basement. Fungsinya sebagai tempat
parkir kendaraan dengan kapasitas 138 buah sepeda motor dan 200 mobil, toilet
pria dan wanita untuk para jamaah, juga Ground Water Tank (GWT) sebagai
penampungan air bersih untuk toilet dan tempat wudhu.
Bagian
kedua merupakan lantai dasar yang berfungsi sebagai ruang pertemuan dengan daya
tampung hingga 5000 orang. Selain di pakai untuk acara seminar, lantai dasar
ini juga sering dipakai acara resepsi pernikahan dan tabligh akbar. Bagian ini
juga dilengkapi dengan plaza dalam dan plaza luar yang mampu menampung jamaah
hingga 10.000 orang. Di samping kiri dan kanannya difungsikan sebagai area
parkir berkapasitas 391 mobil dan 430 sepeda motor. Di plaza luar tersedia
keran-keran air di sisi kiri dan kanan yang berfungsi sebagai tempat wudhu.
Sedangkan
bagian ketiga adalah lantai utama (lantai dua) yang merupakan ruang salat utama
dengan daya tampung jamaah hingga 20.000 orang. Untuk menuju lantai utama ini
anda dapat menggunakan tangga utama (tangga tasbih) yang terletak di lantai
dasar. Material lantai ruang salat utama terbuat dari granit pilihan dengan
corak beraneka warna, menghadirkan kesan hangat namun tetap sejuk karena
menggunakan AC sebagai penyejuk ruangan.
Selain
itu, di seberang jalan komplek Masjid yang menghadap ke Sungai Mahakam,
terdapat taman asri dengan bangku-bangku untuk duduk sambil menikmati suasana
di tepian Sungai Mahakam yang padat dengan aktivitas sungai nya. Sedangkan pada
malam hari keindahan Masjid Islamic Center Samarinda ini sangat mengagumkan
karena terdapat banyak lampu yang menghias dan membuat keindahan yang berbeda.